Hasilpengukuran dengan mengunakan mikrometer (Gambar 4.4.) biasanya lebih presisi dari pada menggunakan jangka sorong. Akan tetapi jangkauan ukuran mikrometer lebih kecil, yaitu sekitar 25 mm. Mikrometer memiliki ketelitian sampai dengan 0,01 mm. Jangkauan ukur mikrometer adalah 0-25 mm, 25-50 mm, 50-75 mm, dan seterusnya dengan selang 25 mm Fungsirahang luar untuk mengukur diameter dalam suatu benda. Depth probe Cara Menggunakan Jangka Sorong Dengan Mudah. Mengendurkan baut pengunci, kemudian geser rahang pelan - pelan, diperkirakan sesuai dengan ukuran benda yang sedang diukur, Pastikan ketika rahang tertutup menunjukan angka nol. Jangkasorong arloji/jam merupakan jangka sorong yang pembacaannya menggunakan jarum ukuran analog yang ditempelkan pada bagian muka (dengan stopper). Jangka sorong jam memakai jam ukur sebagai ganti skala nonius dalam menginterpolasikan posisi garis indeks terhadap skala pada batang ukur. Jangka Sorong Ketinggian. Suatu jenis mistar ingsut Pengukurandiameter silinder dengan bore gauge memerlukan alat ukur lain yaitu mistar geser ( jangka sorong) dan mikrometer. ~ Cara menentukan replacement rod dan replacement washer Untuk menentukan berapa replacement rod dan replacement washer yang akan digunakan maka kita ukur terlebih dahulu diameter dalam silinder dengan menggunakan vernier CaraPemakaian Jangka Sorong untuk Mengukur Diameter Dalam Suatu Benda Memutar pengunci ke kiri atau mengendorkan sekrup pengunci Menggeser rahang geser jangka sorong sedikit ke kanan Meletakkan benda/cincin/tabung yang akan diukur sedemikian sehingga kedua rahang (atas) jangka sorong masuk ke dalam benda/cincin/tabung tersebut Jangkasorong dapat digunakan untuk mengetahui panjang, diameter luar, dan diameter dalam sebuah bentuk benda tertentu. Jawaban diposting oleh: aurel3572. c.1: 1. 1. hasil pengukuran dengan menggunakan gelas ukur terhadap suatu benda yang tak beraturanbentuknya, diperoleh hasil berdasarkan yang tampak pada garis skala ukuran pada gelas qyPb. Ahli Penemu Jangka Sorong Kadang, kita memakai sebuah alat atau benda yang membawa manfaat. Tetapi, kita kurang mengetahui siapa orang yang telah bekerja keras menciptakannya. Terkait dengan alat pengukur selain mistar ini, dalam beberapa literatur yang berserakan disepakati bahwa orang yang kali pertama menemukan alat pengukur ini tak lain adalah sosok yang bernama Pierre Vernier, seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis. “Vernier” sendiri dijadikan nama skala dalam pengukuran jangka sorong tersebut. Penemu yang bernama lengkap Pierre Vernier ini lahir pada 19 Agustus 1580 di Ornans, Franche-Comté, Spanyol Habsburg yang kini menjadi negara Prancis. Ia meninggal pada 14 September 1637 di lokasi yang sama dengan tempat kelahirannya. Vernier sang penemu jangka sorong ini tak lain adalah ahli matematika Prancis dan penemu instrumen. Penemu jangka yang satu ini juga merupakan penemu dan eponim dari skala vernier. Skala vernier biasa dipakai dalam perangkat pengukuran pada jangka sorong. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Dioda Pengertian, Fungsi, Prinsip Kerja, Contoh Dan Jenis Dioda Latar Belakang Makalah Jangka Sorong Untuk mengukur panjang suatu benda, kita dapat menggunakan berbagai macam alat ukur panjang, diantaranya mistar, rolmeter, jangka sorong, dan mikrometer skrup. Masing-masing alat ukur panjang tersebut memiliki ketelitian yang berbeda. Semakin teliti suatu alat maka pengukuran tersebut akan mendekati ukuran yang sebenarnya. Dalam mengukur panjang suatu benda, selain memperhatikan ketelitian alat ukurnya, juga memperhatikan jenis dan macam benda yang akan diukur. Jika benda yang akan diukur memiliki bentuk yang sangat besar, maka pengukuran tidak mementingkan ketelitian yang besar. Contohnya untuk mengukur meja, mengukur suatu ruangan, mengukur suatu bahan tekstil, maka alat ukur yang digunakan adalah penggaris ataupun rol meter. Namun jika benda yang diukur menuntut ketelitian yang tinggi, terutama dalam suatu percobaan fisika maka alat ukur yang digunakanpun merupakan alat ukur dengan ketelitian yang tinggi yang memiliki skala terkecil yang sangat kecil. Contoh untuk mengukur diametr bola, diameter balok, , mengukur diameter luar tabung, diameter dalam tabung, mengukur kedalaman, bisa menggunakan mikrometer sekrup dan untuk dua kemampuan terakhir bisa secara spesifik dilakukan oleh alat ukur jangka sorong. Jangka sorong memiliki skala terkecil, yaitu 0,1 mm yang artinya nilai antara dua gores yang berdekatan adalah 0,1 mm. Sehingga dapat dikatakan bahwa jangka sorong dapat mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian hingga 0,1 mm. Pelaporan hasil pengukuran tersebut dinyatakan sebagai x = xx, dengan x adalah nilai pendekatan terhadap nilai kebenaran x0sedangkan x adalah ketidakpastian mutlaknya. Dalam pengukuran tunggal, pengganti x0 adalah nilai hasil pengukuran itu sendiri, sedangkan ketidakpastian mutlaknya, x = skala terkecil instrumen. Selain memiliki skala terkecil 0,1 mm, jangka sorong memiliki bentuk yang unik yang terdiri dari rahang untuk mengukur diameter luar suatu benda rahang tetap dan rahang geser bawah, rahang untuk mengukur diameter dalam suatu benda rahang tetap dan rahang geser atas. lidah pengukur kedalaman, skala utamadalam cm, skala utamadalam inci, skala nonius dalam mm, skala nonius dalam inci, dan kunci peluncur. Makalah ini akan membahas mengenai alat ukur panjang yaitu jangka sorong secara detail meliputi jenis jangka sorong, fungsi jangka sorong, prinsip kerja jangka sorong, pembacaan kalibrasi, prosedur penggunaannya, dan cara pembacaan hasil pengukuran. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Materi Fluida Dinamis Rumus Hukum Bernoulli, Pengertian, Jenis, Ciri Dan Contoh Soal Jangka sorong vernier caliper adalah suatu alat ukur panjang yang dapat digunakan untuk mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian hingga 0,1 mm. Jangka sorong digunakan pula untuk mengukur panjang benda maksimum 20 cm. keuntungan penggunaan jangka sorong adalah dapat digunakan untuk mengukur diameter sebuah kelereng, diameter dalam sebuah tabung atau cincin, maupun kedalam sebuah tabung. Kegunaan/Manfaat Dan Fungsi Jangka Sorong adalah untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit. untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang pada pipa, maupun lainnya dengan cara diulur. untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara “menancapkan/menusukkan” bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat pada gambar karena berada di sisi pemegang. Untuk mengukur ketebalan suatu benda. Untuk mengukur diameter luar suatu benda Untuk mengukur diameter dalam suatu benda Untuk mengukur kedalaman suatu benda Jangka sorong memiliki dua macam skala skala utama dan nonius. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Momen Inersia Kelebihan dan Kekurangan dari Jangka Sorong Adapun kelebihan dari jangka sorong diantaranya Memliki kecermatan pembacaan yang lumayan bagus umumnya kecermatan pembacaannya berkisar mm . Dapat mengukur diameter sisi luar dengan cara dijapit. Dapat mengukur diameter sisi dalam dengan cara di ulur. Dapat mengukur kedalaman. Harga murah dan terjangkau. Adapun kekurangan dari jangka sorong diantaranya Tidak bisa mengukur benda yang besar. Bisa terjadi pemuaian pada alat. Karena sensor berkontak langsung dengan benda kerja memungkinkan terjadinya goresan atau benturan yang bisa menyebabkan ketidakrataan pada kedua sensor atau kedua rahang. Perawatan jangka sorong Perawatan Faktor terjadinya kerusakan alat adalah ketidakstabilan suhu ruang penyimpanan dan tempat penyimpanan sehingga memungkinkan jangka sorong untuk memuai atau menyusut, terbentur dan/atau tergores. Oleh karena itu simpanlah pada suhu kamar dan tempat yang khusus biasanya terdapat kotak penyimpanan agar tidak terjadi pemuaian dan tergores. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Tabel Periodik Unsur Kimia Pengertian, Makalah, Sistem Dan Gambar Bagian-Bagian Jangka Sorong Secara umum, jangka sorong terdiri atas 2 bagian yaitu rahang tetap dan rahang geser. Jangka sorong juga terdiri atas 2 bagian yaitu skala utama yang terdapat pada rahang tetap dan skala nonius vernier yang terdapat pada rahang geser. Bentuk jangka sorong serta bagian-bagiannya ditunjukkan pada gambar berikut ini Bagian Jangka Sorong Dan Fungsinya Keterangan 1. Rahang dalam, bentuknya dapat digeser, terdiri atas rahang geser dan rahang tetap, digunakan untuk mengukur bagian luar benda, misalnya ketebalan kertas, lebar meja dll. 2. Rahang luar, juga terdiri dari rahang tetap dan rahang yang dapat digeser, rahang luar digunakan untuk mengukur bagian dalam benda, misalnya diameter tabung, cincin dan lain lain 3. Depth Probe adalah bagian yang digunakan untuk mengukur kedalaman sebuah benda, musalnya kedalaman tabung 4. Skala utama dlm cm, memberikan nilai pengukuran dalam bentuk cm 5. Skala dlm inchi membrrikan nilai pengukuran dalam satuan inchi 6. Skala nonius dlm mm memberikan pengukuran fraksi dalam bentuk satuan mm 7. Skala nonius dalam inchi memberikan pengukuran fraksi yang dinilai dalam bentuk satuan inchi 8. Pengunci, berfungsi untuk menahan bagian-bagian jangka sorong saat pengukuran berlangsung, misalnya rahang gerak. Prinsip Cara Kerja Jangka Sorong Jangka sorong terdiri dari dua skala yaitu skala utama dengan skala terkecil dalam milimeter 1mm = 0,1 cm dan skala nonius. Sepuluh skala utama memiliki panjang 1 cm, dengan kata lain jarak 2 skala utama yang saling berdekatan adalah 0,1 cm. Sedangkan sepuluh skala nonius memiliki panjang 0,9 cm, dengan kata lain jarak 2 skala nonius yang saling berdekatan adalah 0,09 cm. Jadi beda satu skala utama dengan satu skala nonius adalah 0,1 cm – 0,09 cm = 0,01 cm atau 0,1 mm. Sehingga skala terkecil dari jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Ketelitian dari jangka sorong adalah setengah dari skala terkecil. Jadi x = ½ x 0,01 cm = 0,005 cm. DenganDketelitian jangka sorong adalah ketelitian 0,005 cm, maka jangka sorong dapat dipergunakan untuk mengukur diameter sebuah kelereng atau cincin dengan lebih teliti akurat. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa jangka sorong dapat dipergunakan untuk mengukur diameter luar sebuah kelereng, diameter dalam sebuah tabung atau cincin maupun untuk mengukur kedalaman sebuah tabung. Prinsip utama menggunakan jangka sorong adalah apabila kunci yang terdapat pada jangka sorong dilonggarkan, maka papan skala nonius dapat digerakkan sesuai keperluan. Dalam kegiatan pengukuran objek yang hendak diukur panjangnya atau diameternya maka objek akan dijepit diantara 2 penjepit rahang yang ada pada jangka sorong. Panjang objek dapat ditentukan secara langsung dengan membaca skala utama sampai sepersepuluh cm 0,1cm kemudian menambahkan dengan hasil pembacaan pada skala nonius sampai seperseribu cm 0,001cm. Kalibrasi Jangka Sorong Jangka sorong dikalibrasi dengan cara mendorong rahang geser hingga menyentuh rahang tetap. Apabila rahang geser berada pada posisi yang tepat di angka nol, yaitu angka nol pada skala utama dengan angka nol pada skala nonius saling berhimpit pada satu garis lurus, maka jangka sorong tersebut sudah terkalibrasi dan siap digunakan. Seperti ditunjukkan pada gambar dibawah ini. Prosedur Pengukuran Jangka Sorong/ Cara Mengukur Dengan Jangka Sorong Cara Menggunakan Jangka Sorong Untuk Mengukur diameter luar suatu benda Membuka rahang jangka dengan cara mengendorkan sekrup pengunci, menggeser rahang geser jangka sorong kekanan sehingga benda yang diukur dapat masuk diantara kedua rahang antara rahang geser dan rahang tetap. Letakkan benda yang akan diukur diantara kedua rahang. Menggeser rahang geser kekiri sedemikian sehingga benda yang diukur terjepit oleh kedua rahang sekaligus mengunci sekrup pengunci. Membaca dan mencatat hasil pengukuran. Mengukur diameter luar suatu benda Cara Menggunakan Jangka Sorong Untuk Mengukur diameter dalam suatu benda Mengukur diameter dalam suatu benda Memutar pengunci ke kiri / mengendorkan sekrup pengunci. Menggeser rahang geser jangka sorong sedikit kekanan. Meletakkan benda/cincin/tabung yang akan diukur sedemikian sehingga kedua rahang atas jangka sorong masuk ke dalam benda/cincin tersebut. Menggeser rahang geser kekanan sedemikian sehingga kedua rahang jangka sorong menyentuh kedua dinding dalam benda/cincin/tabung yang diukur dan mengunci sekrup pengunci Membaca dan mencatat hasil pengukuran Cara Menggunakan Jangka Sorong Untuk Mengukur kedalaman suatu benda/tabung Mengukur kedalaman suatu benda atau tabung Meletakkan tabung yang akan diukur dalam posisi berdiri tegak Memutar jangka posisi tegak kemudian meletakkan ujung jangka sorong ke permukaan tabung yang akan diukur dalamnya. Menggeser rahang geser kebawah sehingga ujung batang pada jangka sorong menyentuh dasar tabung. Mengunci sekrup pengunci Membaca dan mencatat hasil pengukuran Prinsip utama menggunakan jangka sorong adalah apabila kunci yang terdapat pada jangka sorong dilonggarkan, maka papan skala nonius dapat digerakkan sesuai keperluan. Dalam kegiatan pengukuran objek yang hendak diukur panjangnya atau diameternya maka objek akan dijepit diantara 2 penjepit rahang yang ada pada jangka sorong. Panjang objek dapat ditentukan secara langsung dengan membaca skala utama sampai sepersepuluh cm 0,1cm kemudian menambahkan dengan hasil pembacaan pada skala nonius sampai seperseribu cm 0,001cm. Cara Pembacaan / Membaca Hasil Pengukuran Jangka Sorong Mula-mula perhatikan skala utama yang berhimpit dengan angka nol pada skala nonius. Dari gambar ditunjukkan bahwa skala utama berhimpit diantara angka 4,7 cm dengan 4,8 cm. Selanjutnya perhatikan skala nonius yang segaris dengan skala utama. Dari gambar ditunjukkan pada angka 4. Perhatikan pembagian skala pada skala nonius, apabila skalanya dibagi menjadi 10 bagian yang sama maka hasil pengukuran skala nonius dikali dengan 1/10mm. Apabila dibagi menjadi 20 bagian maka dikali dengan 1/20mm, dan apabila dibagi menjadi 50 bagian maka dikalikan dengan 1/50 mm. Setelah diketahui skala utama serta skala noniusnya maka hasil pengukurannya adalah jumlah keduanya. Dari contoh dapat dibaca hasil pengukuranya sebesar Hasil = Skala Utama + skala nonius yang berimpit x skala terkecil jangka sorong = Skala Utama + skala nonius yang berimpit x 0,01 cm. x = 0,005 cm tiga desimal, maka hasil pembacaan pengukuranDKarena xo harus juga dinyatakan dalam 3 desimal. Tidak seperti mistar, pada jangka sorong yang memiliki skala nonius, Anda tidak pernah menaksir angka terakhir desimal ke-3 sehingga anda cukup berikan nilai 0 untuk desimal ke-3. sehingga hasil pengukuran menggunakan jangka sorong dapat anda laporkan sebagai Panjang L = xo ¬+ xD Maka, hasil pengukurannya menjadi 4,7 cm + 0,4 x 0,01 cm = 4,7 cm + 0,004 cm = 4,704 cm Jadi, L = 4,704 + 0,005 cm Contoh Soal Jangka Sorong Dan Pembahasan 1 Carilah panjang benda yang diukur dengan jangka sorong jika pada skala utama dan skala nonius tampak sebagai berikut Jawaban Lingkaran Biru 5, 3 “sekian” cm, sekian akan kita dapatkan di lingkaran “merah” Lingkaran Merah 5 Jadi hasilnya = 5,35 cm Saat ini sudah ada yang namanya jangka sorong digital. Cara menggunakan jangka sorong ini sangat mudah, tingal mengapitnya di antara rahang tetap dan rahang geser dan layar digital akan menampilkan hasil pengukuran dengan akurat. Contoh Soal Jangka Sorong Dan Pembahasan 2 Dan 3 CARA PEMBACAAN JANGKA SORONG UNTUK SATUAN METRIS Cara pembacaan jangka sorong dengan nonius puluhan Dari gambar di diatas diperoleh hasil pengukuran sebesar 31,4 mm, yakni diperoleh dari 31+40,1 = 31,4 A B Cara pembacaan jangka sorong dengan nonius dua puluhan Cara pembacaan jangka sorong dengan nonius lima puluhan Cara pembacaan jangka sorong untuk satuan inchi Dalam paparan ini hanya akan disajikan cara pembacaan jangka sorong untuk sauan inchi dengan tingkat ketelitian 1/128 inchi. Dari gambar di atas diperoleh hasil pengukuran sebesar 4 1/32” yakni diperoleh dari 4+6/8+21/128 = 4 + 22/128 + 2/1284 + 24/128 = 4 1/32” Cara membaca skala ukur pada Jangka Sorong Vernier caliper ketelitian 0,05 mm Contoh 1. Pembacaan ukuran ketelitian 0,05 mm Cara membaca skala ukur pada Vernier caliper ketelitian 0,02 mm Contoh 1. Pembacaan ukuran ketelitian 0,02 mm Rumus Cara Pembacaan Hasil Pengukuran Jangka Sorong Hasil = Skala Utama + skala nonius yang berimpit x skala terkecil jangka sorong = Skala Utama + skala nonius yang berimpit x 0,01 cm. Jenis Jangka Sorong Adapun jenis – jenis jangka sorong yang dapat digunakan untuk mengukur panjang adalah seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini Jangka sorong manual atau biasa jangka sorong yang cara pembacaan biasa seperti pada meteran roll. Jangka sorong manual Jangka sorong arloji/jam yaitu jangka sorong yang pembacaannya menggunakan jarum ukuran analog yang ditempelkan pada bagian muka dengan stopper. Jangka sorong jam memakai jam ukur sebagai ganti skala nonius dalam menginterpolasikan posisi garis indeks reltif terhadap skala pada batang ukur. Gerakan translasi peluncur diubah menjadi gerakan putaran jarum penunjuk dengan perantaraan roda gigi pada poros jam ukur dan batang bergigi yang dilekatkan di sepanjang batang ukur. Jangka sorong arloji Jangka sorong digital yaitu jangka sorong yang pembacaannya menggunakan display digital. Jangka sorong digital Jangka Sorong Ketinggian Suatu jenis mistar ingsut yang berfungsi sebagai pengukuran ketinggian disebut jangka sorong ketinggian atau kaliber tinggi. Alat ukur ini dilengkapi dengan rahang ukur yang bergerak vertikal pada batang berskala yang tegak lurus dengan landasannya. Permukaan rahang ukur dibuat sejajar dengan alas, sehingga garis ukur akan tegak lurus dengan permukaan di atas mana landasan diletakkan. Oleh karena itu, dalam pemakaiannnya jangka sorong ketinggian ini memerlukan permukaan rata sebagai acuan, yang dlam hal ini bisa dipenuhi oleh meja rata. Jangka Sorong Ketinggian Jangka Sorong Tak Sebidang Jangka Sorong Tak Sebidang Jangka Sorong Diameter Alur Dalam Jangka Sorong Diameter Alur Dalam Jangka Sorong Pipa Jangka Sorong Pipa Kesimpulan Ada begitu banyak alat ukur panjang, diantaranya mistar, rol meter, jangka sorong dan mikrometer sekrup. Masing-masing alat ukur panjang tersebut memiliki spesifikasi yang berbeda dan digunakan untuk kepentingan pengukuran yang berbeda pula. Setiap alat ukur panjang juga memiliki tingkat ketelitian yang berbeda-beda. Tingkat ketelitian suatu alat ukur dapat dilihat dari skala terkecil yang mampu dibaca oleh alat ukur. Dalam hal ini, alat ukur jika diurutkan menurut skala terkecilnya berturut-turut dari besar ke kecil, yaitu rol meter, mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Jangka sorong vernier caliper adalah suatu alat ukur panjang yang dapat digunakan untuk mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian hingga 0,1 mm. jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur diameter sebuah kelereng, diameter dalam sebuah tabung atau cincin, maupun kedalam sebuah tabung. Jangka sorong memiliki bentuk yang unik, yang bagian-bagiannya terdiri atas rahang tetap, rahang geser, akala utama, akala nonius, lidah pengukur kedalaman, dan kunci peluncur. Jangka sorong dikalibrasi dengan cara mendorong rahang geser hingga menyentuh rahang tetap. Apabila rahang geser berada pada posisi yang tepat di angka nol, yaitu angka nol pada skala utama dengan angka nol pada skala nonius saling berhimpit pada satu garis lurus, maka jangka sorong tersebut sudah terkalibrasi dan siap digunakan. Hasil pengukuran panjang dengan menggunakan jangka sorong, mengikuti rumus Hasil = Skala Utama + skala nonius yang berimpit x skala terkecil jangka sorong = Skala Utama + skala nonius yang berimpit x 0,01 x = 0,005 cm tiga desimal, maka hasil pembacaanDcm. Karena pengukuran xo harus juga dinyatakan dalam 3 desimal. Tidak seperti mistar, pada jangka sorong yang memiliki skala nonius, Anda tidak pernah menaksir angka terakhir desimal ke-3 sehingga anda cukup berikan nilai 0 untuk desimal ke-3. sehingga hasil pengukuran menggunakan jangka sorong dapat anda laporkan sebagai Panjang L = xo ¬+ xD Jangka sorong juga memiliki berbagai jenis, yaitu jangka sorong analog, jangka sorong arloji, dan jangka sorong digital. Saran Makalah yang telah dibuat ini menjelaskan mengenai cara penggunaan jangka sorong dan spesifikasi jangkasorong itu sendiri. Mengingat bahwa pembelajaran MIPA terutama fisika tidak lepas dari kegiatan mengukur, oleh karena itu pengetahuan mengenai alat-alat ukur, terutama alat ukur panjang jangka sorong ini sangat penting untuk diketahui dan dipahami. Penulis berharap agar siswa-siswi di segala tingkatan tidak asing lagi dengan alat ukur panjang jangka sorong dan mampu menggunakan jangka sorong untuk berbagai keperluan pengukuran panjang. DAFTAR PUSTAKA Materi Pembelajaran ”Pengukuran Fisika”.htm Zaelani, Ahmad dan Cucun Cunayah. 2006. Fisika. Bandung Yrama Widya. Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari Unduh PDF Unduh PDF Jangka sorong vernier caliper adalah alat yang digunakan untuk mengukur dimensi bagian dalam benda ataupun bagian luarnya, dan juga untuk mengukur kedalaman lubang, celah, dll.. Alat ini memungkinkan Anda mendapatkan hasil pengukuran yang lebih tepat daripada yang Anda dapatkan dengan penggaris/pita pengukur biasa. Artikel wikiHow ini akan menjelaskan cara menggunakan dan membaca jangka sorong. 1Pahami bagian-bagian jangka sorong. Sebuah jangka sorong memiliki rahang utama/tetap bagian bawah yang lebih besar digunakan untuk mengukur diameter luar atau ketebalan benda, dan rahang yang lebih kecil bagian atas digunakan untuk mengukur diameter dalam benda. Beberapa model jangka sorong juga memiliki pengukur kedalaman. Skala utama tetap pada tempatnya, sedangkan skala vernier skala nonius adalah sebutan untuk skala geser/sorong yang juga berfungsi membuka dan menutup rahang. 2 Bacalah skala pada jangka sorong. Setiap skala pada jangka sorong dibaca seperti halnya pada penggaris biasa. Pada dasarnya, jangka sorong memiliki skala utama yang ditandai dengan angka dalam satuan inci atau sentimeter, ditambah pembagian lebih kecil di antaranya. Skala geser vernier seharusnya memiliki tanda angka di atasnya untuk menunjukkan ukuran skala yang mewakili. Jika pada skala geser tidak dituliskan angka, Anda dapa berasumsi bagian-bagian angka tersebut mewakili 1/10 dari pembagian terkecil pada skala utama. Sebagai contoh, jika garis terkecil pada skala utama menunjukkan 0,1 inci maka setiap bagian angka pada skala vernier mewakili 0,01 inci. Skala utama adalah "ukuran asli," sementara skala geser diperbesar untuk pembacaan yang mudah. Sistem perbesaran memungkinkan jangka sorong mengukur lebih tepat daripada sebuah penggaris. 3 Periksa skala dari bagian-bagian terkecil. Sebelum membuat pengukuran, hitunglah jumlah garis di antara dua angka pada skala vernier. Gunakan garis tersebut untuk menentukan berapa ukuran yang terwakili oleh setiap garis terkecil. Sebagai contoh, angka pada skala vernier menunjukkan 0,1 inci, dan ada lima garis tidak berangka di antaranya. 0,1 inci ÷ 5 = 0,02 inci, jadi setiap garis tidak berangka mewakili 0,02 inci. 4Bersihkan benda yang akan diukur. Bersihkan benda dengan lap untuk memastikan tidak ada lemak/minyak yang menempel, dan tidak ada apa pun yang akan mengganggu pengukuran yang akurat. 5 Bukalah kunci sekrup. Jika jangka sorong Anda memiliki sekrup pengunci, kendurkan sebelum Anda memulai ke kanan searah jarum jam akan mengencangkannya, sedangkan memutar ke kiri berlawanan arah jarum jam akan mengendurkannya. 6 Tutuplah rahang jangka sorong. Sebelum mengukur apa pun, tutup/rapatkan rahang dan tahan pembacaan pada angka nol sehingga Anda akan mendapatkan ukuran yang tepat. Jika tidak, saat Anda melakukan pengukuran tidak akan memulai dengan skala yang berimpit pada angka nol, dan karenanya Anda harus mengoreksi kesalahan nol zero error—kesalahan pengukuran akibat skala alat tidak berada pada posisi angka nol.[1] Sebagai contoh, jika nol pada skala geser vernier berimpit dengan 1 mm pada skala tetap utama, Anda memiliki kesalahan nol positif yaitu +1 mm. Kurangkan 1 mm dari semua hasil pengukuran untuk mendapatkan hasil yang benar. Jika angka nol pada skala geser berada terlalu ke kiri dari nol pada skala utama, Anda memiliki kesalahan nol negatif. Geserlah rahang sehingga berimpit dengan nol, sementara memperhatikan tanda angka untuk melihat ukuran dari kesalahan. Sebagai contoh, jika tanda 0,5 mm bergerak dari angka 1 mm kira-kira ke posisi 2,1 mm, kesalahan nol adalah -2,1 - 1, atau -1,1 mm. Tambahkan 1,1 mm ke semua hasil pengukuran untuk memperbaikinya. Iklan 1Geserlah salah satu rahang untuk menjepit benda yang hendak diukur. Jangka sorong memiliki dua jenis rahang. Rahang yang lebih besar menjepit sekeliling benda, untuk mengukur bentangan/ketebalannya. Rahang yang lebih kecil ditempatkan ke dalam bukaan/lubang benda, kemudian dapat ditekan untuk mengukur diameter bagian dalam lubang dari benda tersebut. Anda dapat menyesuaikan pasangan rahang tersebut dengan cara menggeser skala yang lebih kecil skala geser/vernier/nonius. Setelah Anda mendapatkan salah satu rahang pada posisinya, kencangkan sekrup pengunci jika ada. 2 Bacalah skala utama yang berimpit dengan angka nol pada skala geser. Pada prinsipnya, skala utama pada jangka sorong menunjukkan angka bulat ditambah angka desimal persepuluhan yang pertama.[2] Bacalah pengukuran angka nol pada skala geser vernier sebagaimana Anda membaca penggaris biasa. Sebagai contoh, jika nol 0 pada skala geser segaris dengan angka 2 inci, hasil pengukuran Anda adalah 2 inci. Jika angka tersebut berimpit melewati angka 2 inci lebih enam persepuluh 6/10, hasil pengukuran Anda adalah 2,6 inci. Jika hasilnya di antara dua garis, cukup gunakan nilai yang lebih kecil. Jangan berusaha untuk memperkirakan nilai antara kedua garis tersebut. 3 Bacalah skala vernier. Carilah garis pertama pada skala vernier yang berimpit secara sempurna dengan garis mana pun pada skala utama. Garis tersebut menunjukkan nilai dari digit tambahan. Sebagai contoh, angka 14 pada skala vernier berimpit dengan sebuah garis pada skala utama. Katakanlah garis tersebut mewakili tambahan 0,01 inci. Jadi, angka 14 mewakili 0,014 inci. Pembacaan tersebut menjadikan tidak ada perbedaan garis mana pada skala utama yang berimpit. Kita telah mengambil pembacaan dari skala utama. Jadi, jangan melakukan pembacaan lain. 4 Jumlahkan kedua angka yang diperoleh. Jumlahkan hasil pembacaan dari skala utama dan skala vernier untuk mendapatkan jawaban akhir. Pastikan Anda menggunakan satuan yang benar sesuai yang tercantum pada setiap skala. Jika tidak, Anda tidak akan mendapatkan jawaban yang benar. Dalam contoh, kita mengukur 2,6 inci pada skala utama, dan 0,014 inci pada skala vernier. Hasil pengukuran akhir adalah 2,614 inci. Angka tersebut tidak selalu segaris secara rapi/tepat. Sebagai contoh, jika skala utama dalam satuan sentimeter terbaca 0,85 dan skala vernier 0,01 cm terbaca 12, penjumlahan keduanya akan menghasilkan 0,85 + 0,012 = 0,862 cm. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda? Ilustrasi Jangka Sorong fotoPixabayJangka sorong merupakan alat ukur yang multifungsi. Pasalnya, alat ini tak hanya mampu mengukur panjang suatu benda, namun juga menakar diameter hingga kedalaman sebuah sorong atau vernier caliper juga menyandang tingkat akurasi pengukuran yang 10 kali lebih tinggi daripada alat ukur mistar. Ketelitian jangka sorong dapat mencapai 0,1 mm atau 0,01 cm. Biasanya, alat ini kerap digunakan di bidang teknik karena akurasinya yang tergolong tinggi. Alat ukur ini dibutuhkan untuk melakukan proses perancangan, pembuatan, dan pengecekan akhir sorong terdiri dari beberapa bagian dengan fungsi yang berbeda-beda. Berikut adalah bagiannyaRahang Luar berfungsi untuk mengukur diameter luar suatu Dalam dapat menakar diameter bagian dalam suatu benda. Sekor Pengunci mengunci hasil pengukuran agar hasilnya tidak berubah saat Utama menunjukkan hasil pengukuran dalam satuan mm, cm, dan Vernier menjadi skala pengukuran kedalaman mengukur bagian kedalam suatu benda atau Jangka Sorong fotoPixabaySeperti diketahui, jangka sorong dapat mengukur diameter luar, diameter dalam, dan kedalaman suatu benda. Lantas, bagaimana cara menggunakannya? Simak ulasan berikut Mengukur Diameter Dalam Suatu BendaPutar kunci jangka sorong ke kiri untuk mengendorkan sekrup Anda dapat menggeser rahang geser jangka sorong sedikit ke benda yang akan diukur ke dalam jangka sorong, hingga kedua rahang atas jangka masuk ke dalam benda sudah, Anda bisa menggeser rahang geser ke kanan hingga kedua rahang jangka sorong menyentuh kedua dinding dalam benda yang sekrup pengunci pada jangka dan catat hasil Mengukur Diameter Luar Suatu BendaKendurkan sekrup pengunci dengan menggeser rahang geser jangka sorong ke kanan. Sehingga, benda yang diukur bisa masuk di antara rahang geser dan rahang benda yang ingin diukur di antara kedua rahang geser ke kiri hingga benda yang diukur terjepit oleh kedua sekrup pengunci pada jangka dan catat hasil Mengukur Kedalaman Suatu Benda atau TabungLetakkan tabung yang hendak diukur dalam posisi berdiri jangka dan letakkan ujung jangka sorong ke permukaan tabung yang hendak rahang geser ke bawah hingga ujung batang jangka sorong menyentuh dasar Anda bisa mengunci sekrup pengunci pada jangka dan catat hasil pengukuran. Salah satu alat ukur yang banyak digunakan oleh pekerja industri dan teknik adalah Caliper. Caliper ada 2 jenis yaitu caliper digitar dan vernier caliper atau lebih dikenal dengan sebutan jangka sorong. Dalam artikel ini kita akan membahas tentang jangka sorong dari cara penggunaan hingga cara baca hasil pengukurannya. Bagi Anda yang belum tahu tentang jangka sorong, mari simak baik-baik artikel ini. Pengertian Jangka Sorong Sebelum mengetahui cara penggunaanya, pastikan Anda sudah tahu Apa itu jangka sorong? Jangka sorong adalah alat pengukur presisi yang digunakan untuk mengukur skala panjang, diameter luar, diameter dalam, dan kedalaman dari suatu benda. Alat ini dikenal memiliki pengukuran dengan akurasi tinggi. Alat ini juga bisa Anda gunakan untuk mengukur benda-benda yang tidak bisa diukur menggunakan penggaris. Bagian-Bagian Jangka Sorong Sebelum melakukan pengukuran, pastikan Anda juga sudah tahu bagian-bagian yang ada pada jangka sorong. Berikut ini adalah bagian-bagian utama jangka sorong beserta fungsinya 1. Skala Utama Skala utama biasanya terletak pada bagian atas jangka sorong. Skala utama terdiri dari dua bagian yaitu skala atas dan skala bawah. Skala atas digunakan untuk pengukuran dalam milimeter atau inci, sedangkan skala bawah digunakan untuk pengukuran dalam fraksi inci atau satuan lainnya. 2. Skala Nonius Skala nonius terletak di rahang geser bawah pada jangka sorong. Skala ini berfungsi untuk meningkatkan akurasi pada pengukuran dengan presisi lebih tinggi yang ditentukan dalam satuan mm atau inchi. 3. Rahang Luar Terletak pada bagian bawah jangka sorong yang berfungsi untuk mengukur bagian luar seperti diameter, lebar, dan panjang dari suatu benda. 4. Rahang Dalam Terletak pada bagian atas jangka sorong yang berfungsi untuk mengukur bagian dalam seperti diameter benda atau bagian celah-celah kecil dari suatu benda. 5. Batang Kedalaman Berfungsi untuk mengukur kedalaman dari suatu benda seperti tabung, kaleng atau lainnya. Bentuknya seperti jarum kecil yang terletak dibagian paling bawah jangka sorong. 6. Step atau Depth rod Merupakan batang kecil yang terletak di dalam rahang yang fungsinya untuk mengukur kedalaman dari permukaan tertentu. Depth rod ini hanya bisa terlihat jika rahang terbuka. Tapi saat anda menggeser slider dan rahang mulai membuka, maka depth rod mulai muncul dari bagian belakang . Batang ini terhubung ke slider, sehingga panjang pendek depth rod dipengaruhi oleh pergeseran slider. 7. Sekrup Pengunci Terletak sejajar dengan rahang atas caliper berbentuk bulat. Berfungsi untuk mengunci atau sebagai penahan agar benda yang diukur tidak bergeser sehingga pengukuran yang dihasilkan akurat. Cara Penggunaan Jangka Sorong Seperti yang sudah dijelaskan di atas, setiap bagian pada jangka sorong memiliki fungsi yang berbeda. Misalnya Anda ingin mengetahui besar ukuran diameter luar dari suatu benda, tentunya yang Anda gunakan adalah bagian rahang bawah jangka sorong. Anda bisa ikuti langkah-langkah di bawah ini Siapkan jangka sorong dan benda yang akan diukur. Pastikan jangka sorong yang akan digunakan dalam kondisi baik dan terkalibrasi dengan benar. Buka rahang sorong dengan menggeser slider menggunakan tangan. Untuk menghindari agar tangan tidak terluka sebaiknya gunakan sarung tangan karena jangka sorong ini terbuat dari besi dan sedikit tajam. Sarung tangan juga berfungsi untuk menahan aliran panas tubuh manusia ke jangka sorong agar pengukuran lebih akurat karena tidak terjadi pemuaian akibat aliran panas tersebut. Selanjutnya letakkan benda yang akan diukur ditengah-tengah rahang bawah yang sudah terbuka. Dalam kasus ini kita akan mengukur diameter luar dari sedotan besi. Setelah itu putar roda pengunci yang ada di bagian samping rahang atas. Kunci rahang hingga benda benar-benar terhimpit rapat dan tidak bergeser. Pastikan jangka sorong sejajar dengan benda yang akan diukur agar hasil yang didapatkan akurat. Baca hasil pengukuran. Lihat garis angka yang ditunjukkan pada skala utama dan skala nonius. Cara Baca Hasil Pengukuran Pada Jangka Sorong Untuk membaca hasil pengukuran pada jangka sorong yang perlu Anda perhatikan adalah angka pada skala utama dan lihat garis mana pada skala vernier yang berada di posisi yang sejajar dengan garis pada skala utama. Hal ini perlu sekali diperhatikan untuk memberikan bagian desimal dari hasil pengukuran Anda. Baik, berikut adalah cara baca hasil pengukuran vernier caliper Pertama lihat tingkat ketelitian jangka sorong yang Anda gunakan. Dalam kasus ini, jangka sorong yang digunakan memiliki tingkat ketelitian 0,05mm. Perhatikan baik-baik garis angka yang ada pada skala utama dan garis angka yang berada di sebelah kiri rahang geser. Dari pengukuran yang sudah dilakukan sebelumnya, terlihat garis angka yang pada skala utama adalah 12mm sedangkan garis angka yang berada pada skala nonius yang sejajar dengan garis pada skala utama adalah 0,95mm. Angka ini menunjukkan pecahan dari satuan terkecil yang diukur oleh jangka sorong. Selanjutnya jumlahkan pengukuran Untuk mendapatkan hasil pengukuran akhir, tambahkan angka pada skala utama dengan angka pada skala nonius. Skala utama 12 mm + Skala nonius 0,95 mm = 12,95 mm Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat membaca hasil pengukuran pada jangka sorong. Penting untuk membaca dengan hati-hati dan teliti agar hasil yang didapatkan benar-benar akurat. Pastikan untuk menggunakan satuan yang sesuai dengan aplikasi pengukuran Anda. Dalam kasus ini, kita menggunakan satuan milimeter mm. Anda bisa tonton video di bawah ini untuk praktek dari artikel di atas. Rekomendasi Produk dari Hai Quipperian, bagaimana kabarnya? Semoga selalu sehat dan tetap semangat belajar, ya. Pada pembahasan kali ini, Quipper Blog akan mengajak Quipperian untuk belajar tentang cara membaca jangka sorong. Sebelum ke pembahasannya, Quipperian harus tahu bahwa keberadaan jangka sorong sangat membantu para ilmuwan untuk mengukur benda-benda yang berukuran kecil secara presisi. Jika kamu diminta mengukur diameter luar dan dalam suatu cincin secara tepat, dapatkah kamu hanya menggunakan mistar? Tentu tidak ya. Itulah mengapa jangka sorong sangat diperlukan dalam hal ini. Lalu, bagaimana cara membaca jangka sorong? Apakah sama dengan membaca mistar? Untuk tahu jawabannya, ikuti terus Quipper Blog ya. Pengertian Jangka Sorong Jangka sorong adalah alat ukur panjang yang lebih teliti daripada mistar. Ketelitian jangka sorong mencapai 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong bisa digunakan untuk mengukur diameter luar dan dalam suatu cincin, kedalaman bejana sempit, ketebalan pelat, dan sebagainya. Alat ini diciptakan oleh seorang ilmuwan asal Perancis, yaitu Pierre Vernier. Tak heran jika jangka sorong memiliki nama lain Vernier caliper. Bagian-Bagian Jangka Sorong Adapun bagian-bagian jangka sorong bisa Quipperian lihat di gambar berikut ini. Berikut ini adalah keterangan gambar di atas. 1. Rahang bawah Rahang bawah ini berfungsi untuk mengukur diameter luar suatu objek. Misalnya saja mengukur diameter pipa atau cincin. Rahang luar memiliki dua bagian, yaitu rahang geser dan rahang tetap. 2. Rahang atas Rahang atas jangka sorong berfungsi untuk mengukur diameter bagian dalam suatu benda. Misalnya diameter pipa atau cincin. Sama seperti rahang bawah, rahang atas juga memiliki rahang geser dan rahang tetap. 3. Pengukur kedalaman depth probe Pengukur kedalaman terletak di bagian ujung jangka sorong. Bagian ini berfungsi untuk mengukur kedalaman suatu objek, misalnya kedalaman bejana sempit. 4. Skala utama rahang bawah Bagian ini berfungsi untuk membaca hasil pengukuran, biasanya dalam satuan cm. Skala utama rahang bawah jangka sorong terdiri dari angka 0 – 17 cm dengan panjang setiap garis pendeknya 1 mm. 5. Skala utama rahang atas Skala utama rahang atas fungsinya sama dengan skala utama rahang bawah, yaitu menunjukkan hasil pengukuran. 6. Skala nonius rahang bawah Skala nonius adalah skala tambahan pada rahang bawah yang menunjukkan ketelitian jangka sorong. 7. Skala nonius rahang atas Skala nonius adalah skala tambahan pada rahang atas yang menunjukkan ketelitian jangka sorong. 8. Pengunci Pengunci berfungsi untuk menahan batang ukur agar skala tidak bergerak saat pengukuran. Cara Membaca Jangka Sorong Sebelum membaca jangka sorong, kamu harus meletakkan benda yang akan diukur di bagian rahang atas/bawah dengan cara dijepitkan. Lalu, tekan pengunci agar skalanya tidak bergerak selama proses pengukuran. Cara membaca hasil pengukuran jangka sorong di atas adalah sebagai berikut. Perhatikan nilai yang ditunjuk oleh skala utama. Berdasarkan gambar di atas, skala utamanya adalah 2,4 cm. Tentukan skala noniusnya dengan cara melihat skala nonius yang berhimpit dengan skala utama. Berdasarkan gambar di atas, skala nonius yang ditunjuk adalah 7. Artinya, 7 x ketelitian alat = 7 x 0,01 = 0,07 cm. Gunakan persamaan berikut. HP = Skala utama + Skala nonius = 2,4 + 7 x 0,01 = 2,47 cm Hal-Hal yang Harus diperhatikan Saat Menggunakan Jangka Sorong Agar hasil pengukuran bisa presisi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut. Pastikan benda yang akan diukur benar-benar terjepit oleh rahang. Jangan sampai hanya di permukaannya saja agar skala yang ditunjukkan oleh hasil pengukurannya tepat. Pastikan posisi angka nol dari skala ukur dan sejajar dengan muka rahang. Hindari pembacaan hasil pengukuran saat alat belum dikunci. Hal itu bisa mengakibatkan ketidaktepatan hasil pengukuran karena skala akan bergerak. Saat kamu mengukur benda yang mudah berubah bentuk oleh tekanan, misalnya ketebalan kayu, jangan tekan terlalu kuat menekan rahang ukurnya agar kayu tidak sampai rusak. Agar pemahamanmu tentang jangka sorong semakin terasah, simak contoh soal berikut. Contoh Soal 1 Rudi mengukur diameter koin dengan jangka sorong dan diperoleh pembacaan seperti berikut. Berdasarkan gambar di atas, tentukan hasil pengukuran diameter koin yang diperoleh Rudi! Pembahasan Perhatikan garis yang berimpit pada skala utama dan skala nonius berikut. Berdasarkan gambar di atas, diperoleh Skala utama = 2,6 cm Skala nonius = 6 x 0,01 = 0,06 cm Hasil pengukuran = 2,6 + 0,06 cm = 2,66 cm Jadi, hasil pengukuran diameter koin Rudi adalah 2,66 cm. Contoh Soal 2 Galih mengukur tebal pelat kuningan dengan jangka sorong dan diperoleh hasil seperti berikut. Berapakah ketebalan pelat kuningan Galih! Pembahasan Perhatikan garis pendek yang berimpit antara skala utama dan skala nonius berikut. Berdasarkan gambar di atas, diperoleh Skala utama = 0,9 cm Skala nonius = 8 x 0,01 = 0,08 cm Hasil pengukuran = 0,9 + 0,08 cm = 0,98 cm = 9,8 mm Jadi, ketebalan pelat kuningan Galih adalah 9,8 mm. Jadi, hasil pengukuran diameter koin Rudi adalah 2,66 cm. Itulah pembahasan Quipper Blog tentang cara membaca jangka sorong. Semoga bermanfaat buat Quipperian. Jika kamu ingin melihat pembahasan tutor tentang materi jangka sorong ini, silakan buka Quipper Video-nya. Jadikan Quipper Video sebagai mitra belajar yang menyenangkan. Salam Quipper! Penulis Eka Viandari

dalam pengukuran dengan menggunakan jangka sorong diperoleh ukuran diameter