HabibHusein adalah sosok yang sangat dihormati di Luar Batang. Ia datang dari Yaman yang sengaja datang untuk belajar. Ia akhirnya singgah di Luar Batang kala itu.Dok : Perjalanan 3 Wanita Trans TVLiputan dilakukan sebelum masa Pandemi Covid 19. Padamakam Habib Husein Alaydrus tertulis, Habib Husein bin Abubakar bin Abdillah Alaydrus wafat pada hari Kamis 27 Ramadhan 1169 H bersamaan 24 Juni 1756. Batu ini dibuat antara tahun 1886 dan 1916. Sebab, LWC Van Den Berd dalam buku yang termasyhur tentang orang Hadramaut menyebut bahawa Habib Husein baru wafat tahun 1798. MakamHabib Husein bin Abubakar Alydrus (foto: Dok Okezone) PADA awal abad ke-18, tepatnya tahun 1736 M, seorang pemuda Arab bernama Habib Husein bin Abubakar Alaydrus datang ke Pelabuhan Sunda Kelapa. la berasal dari daerah Al-Maiqab Hadramaut, Jazirah Arab yang kini masuk ke dalam wilayah Yaman Selatan. HabibLuar Batang Silsilah sampai ke Nabi Muhammad SAW, Waliyullah Memiliki Ilmu Laduni. (IST) BLORA.SUARAMERDEKA.COM - Para habib dari tanah Arab yang datang ke Indonesia memang sangatlah banyak sejak dahulu. Mereka menyebarkan agama Islam di tanah Nusantara. Salahsatunya yakni Habib Husein Bin Abubakar Alaydrus. Kalaumau pake wasilah ==> kirim Al Fatihah ke salah satu Aulia Alloh yaitu Syeh Habib Husein bin Abu Bakar - Luar Batang Sebab (menurut informasi atau cerita yg saya dapat) Sholawat diatas sumbernya dari Syeh Habib Husein bin Abu Bakar - Luar Batang Atau (setidaknya) sholawat tsb ada hubungannya dengan Syeh Habib Husein bin Abu Bakar - Luar Batang Lamaperjalanan beliau dari Hadramaut ke Sunda Kelapa sekitar 16 tahun. Habib Husein bin Abdullah bin Abubakar Alaydrus tiba di Luar Batang diperkirakan tahun 1736 M. Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang bernama Gustaf Willem Baron Van Imhof (1743-1750) menghadiahkan tanah seluas 16,5 hektare yang saat itu sudah menjadi perkampungan. WOkoSZ. Uploaded byHeru Setiawan 0% found this document useful 0 votes1K views1 pageDescriptionuntuk menarik kekayaanOriginal TitleSholawat fulusCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPDF or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes1K views1 pageSholawat FulusOriginal TitleSholawat fulusUploaded byHeru Setiawan Descriptionuntuk menarik kekayaanFull descriptionJump to Page You are on page 1of 1Search inside document Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Masjid Jami Keramat Luar Batang atau juga populer dengan sebutan Masjid Luar Batang adalah sebuah bangunan ibadah bersejarah yang berada di daerah Penjaringan, Jakarta Utara. Di masjid ini terdapat makam seorang ulama bernama Habib Husein bin Abubakar bin Abdillah Alaydrus atau lebih dikenal dengan 'Habib Husein'. Dia merupakan seorang Arab Hadramaut yang hijrah ke tanah Jawa melalui Pelabuhan Sunda Kelapa pada 1736. Silsilahnya dikatakan tersambung kepada Nabi Muhammad SAW. Masjid Jami Keramat Luar Batang dibangun Habib Husein pada Abad ke-18. Habib Husein sendiri dikenal sebagai salah seorang tokoh penentang Kolonial Belanda di kawasan Sunda Kelapa. Karena sikapnya tersebut, ia sempat merasakan kehidupan penjara. Habib Husein wafat pada 24 Juni 1756 dalam usia yang relatif masih muda, yaitu kurang dari empat puluh tahun.[1] Nama masjid ini diberikan sesuai dengan julukan Habib Husein, yaitu Habib Luar Batang. Ia dijuluki demikian karena konon dahulu ketika Habib Husein meninggal dan hendak dikuburkan di sekitar Tanah Abang, tiba-tiba jenazahnya sudah tidak ada di dalam "kurung batang". Hal tersebut berlangsung sampai tiga kali. Akhirnya para jama'ah kala itu bermufakat untuk memakamkan dia di tempatnya sekarang ini. Jadi maksudnya, keluar dari "kurung batang".[2] Masjid Jami Keramat Luar Batang sering didatangi peziarah dari berbagai pelosok tanah air. Pada 2016, kawasan di sekitar Masjid Luar Batang sempat diterpa wacana penggusuran oleh Pemprov DKI Jakarta. Namun wacana tersebut ditentang oleh Yusril Ihza Mahendra, seorang pengacara kondang yang juga pakar hukum tata negara. Menurut Yusril, tanah Luar Batang yang hendak digusur Pemprov DKI itu adalah sah sebagai tanah milik warga dan hak kepemilikan mereka atas tanah tersebut dilindungi undang-undang.[3] Yusril juga berkilah bahwa negara tidak memiliki tanah, melainkan hanya menguasai. Karenanya, pemerintah tidak bisa secara sepihak melakukan penggusuran dengan dalih atas nama negara. Pernyataan yang sama juga disampaikan Yusril ketika membela warga Bidara Cina dari penggusuran yang dilakukan oleh Pemprov DKI, sehingga mereka berhasil memenangkan gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara PTUN Jakarta.[4]Masjid Luar Batang Home Jadoel Jum'at, 08 Juli 2022 - 1245 WIBloading... Habib Luar Batang alias Habib Husein Bin Abubakar Al-Aydrus tentunya tak bisa dilepaskan dengan Masjid keramat Habib Luar Batang. Foto DOK SINDOnews A A A JAKARTA - Habib Luar Batang alias Habib Husein Bin Abubakar Al-Aydrus tentunya tak bisa dilepaskan dengan Masjid keramat Habib Luar Batang. Apalagi, tempat tersebut merupakan salah satu cagar budaya di dari berbagai sumber, Masjid Jami Keramat Luar Batang yang terletak di Kelurahan Penjaringan Jakarta Utara itu dibangun Habib Luar Batang pada abad ke-18 yang kemudian dijadikan tempat pusat penyebaran agama islam di wilayah Sunda Kelapa. Baca juga Salat Subuh di Masjid Luar Batang, Anies Pastikan Revitalisasi Destinasi Wisata ReligiHabib Luar Batang adalah Seorang Arab Hadramaut yang hijrah ke tanah Jawa melalui Pelabuhan Sunda Kelapa pada tahun 1736. Dia memiliki silsilah yang tersambung dengan Nabi Muhammad awalnya di Batavia, Habib Luar Batang diberikan sebidang tanah oleh warga setempat yang berada di daerah Sunda Kelapa. Tanah tersebut dimanfaatkannya dan dibangun menjadi surau yang kemudian menjadi tempat tinggalnya. Setelah Habib Luar Batang meninggal, surau tersebut dibangun lebih besar dan dijadikan awalnya Masjid Keramat Luar Batang dinamakan Masjid An-Nur. Kemudian nama tersebut diganti dengan Nama Masjid Luar Batang. Kini nama An-Nur dijadikan nama Taman Pendidikan Al Quran TPA. Nama Habib Luar Batang sebenarnya memiliki kisah tersendiri. Ketika Habib Husein ini meninggal dunia, dia akan dikubur di sekitaran Tanah Abang, Jakarta Pusat. Namun jenazahnya selalu sudah tidak ada di dalam kurung batang atau keranda mayat ketika akan dipindahkan, hal ini berlangsung hingga tiga kali. Karena itu para jemaah bermufakat untuk memakamkan Habib Husein di tempatnya sekarang ini. Pemakaman ini juga telah mendapatkan izin pemerintah kolonial kala itu. Habib Husein atau Habib Luar Batang memang dikenal sebagai salah satu tokoh agama yang ada di wilayah Sunda Kelapa yang menentang pemerintahan kolonial Husein wafat pada 24 Juni 1756 dalam usia yang kurang dari 40 tahun. Usia ini masih bisa dikatakan relatif muda. Masjid ini dinamakan sesuai dengan julukan Habib Husein yaitu Habib Luar Batang yang ternyata memiliki sejarah tersendiri di balik nama masa penjajahan Belanda, bangunan masjid yang terdapat makam Keramat Luar Batang nampak seperti gudang. Untuk memperlihatkan bahwa bangunan itu merupakan tempat ibadah maka dibuatlah mercusuar di halaman juga Maling HP di Masjid Luar Batang Jakut Terekam CCTVBanyak jemaah yang mengunjungi Masjid Jami Keramat Luar Batang untuk berziarah makam Habib Luar Batang hingga saat ini. Para jemaah berasal dari berbagai kota di Indonesia bahkan hingga mancanegara seperti Malaysia, Singapura Thailand dan Filipina. Mereka datang untuk belajar agama bulan Ramadhan tiba para peziarah juga ramai mendatangi makam yang ada di masjid ini, terlebih pada tanggal 17 Ramadhan yang bertepatan dengan wafatnya Habib Husein. Para jemaah yang berziarah berdoa di ruang makam keramat sang habib dan asistennya, seorang keturunan Tionghoa bernama Habib Abdul Kadir. bim masjid jakarta utara habib masjid luar batang Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 17 menit yang lalu 54 menit yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu Wakil Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama LD PBNU KH Misbahul Munir menceritakan pengalaman uniknya saat memperhatikan ada orang yang kerap berziarah ke Makam Keramat Luarbatang Jakarta. “Mereka itu berziarah ke Habib Husein bin Abubakar Alaydrus dengan bertawassul untuk memohon kepada Allah agar dilancarkan berbagai hajatnya,” ungkap Kiai Misbah, dalam istighotsah virtual yang dilangsungkan secara virtual di kanal Youtube 164 Channel, pada Rabu 30/9. Ia merasa aneh saat mendengar rombongan peziarah yang bertawassul atau berdoa dengan kalimat, “Ya Rabbana Ya Qudus, sahil lana bil fulus, kertas merah yang halus-halus, bi barokah Habib Idrus.” Kiai Misbah mengaku kaget saat mendengar tawasul itu yang dilantunkan layaknya nada shalawatan. “Saya dengar itu. Ini doa apa kata saya. Oh ternyata orang Madura sedang banyak hutangnya kali,” ungkap Kiai Misbah seraya tertawa. Saat ia bercerita seperti itu, peserta istighotsah banyak yang kemudian meminta untuk diijazahkan. Tetapi Kiai Misbah menolak mengijazahi karena tidak mengamalkan tawassul yang disebut sebagai Shalawat Fulus itu. “Mohon maaf tadi hanya mencontohkan saja karena ada habib yang membaca. Saya tidak mengamalkan itu,” katanya, kembali diselingi tawa. Namun, Kiai Misbah bersedia untuk mengijazahi Shalawat Pohon Duit. Ia sudah mengamalkan dan telah mendapat ijazah dari Habib Saggaf bin Mahdi bin Syekh bin Abu Bakar bin Salim Parung Bogor. “Shalawat pohon duit ini sudah saya amalkan dan terbukti. Yakni membaca Allahumma Sholli ala Sayyidina Muhammad wa ala ali Sayyidina Muhammad sebanyak 400 kali, dibaca setiap usai shalat isya,” jelas Kiai Misbah. “Kalau yang Shalawat Fulus itu saya mendengar dari habib. Saya tidak berani ngasih. Nanti gara-gara ini saya dikejar-kejar sama jamaah,” pungkasnya, disambung dengan tertawa. Aru Lego Triono

sholawat fulus habib husein luar batang