SaatKerajaan Singasari diperintah Raja Wisnu Wardana pada abad XIII, dalam kerangka doktrin politik Cakrawala Manggala Jawa atau kesatuan Pulau Jawa itulah raja mengangkat delapan narariya atau raja bawahan. Salah satu di antaranya, sebagaimana disebut dalam Prasasti Mula Malurung (tahun 1255), adalah Narariya Kirana di Lamajang.
AkunTwitter @HoldenKlasik membagikan sebuah foto SIM kusir dokar atau delman. Foto SIM lama tersebut itu diunggah pada 20 Oktober 2020 lalu. Terlihat penampakan kertas berwarna biru mirip kartu identitas. Kartu itu bertuliskan 'S.I.M DOKAR' dan menampilkan foto seorang pria yang diduga pengemudi dokar.
TheWSOP online $ 1.000 buy-in tanpa batas hold’em deepstack delapan max acara menarik total 919 entri, dengan pemain yang unik 647 dan 272 re-entri dibuat. Skor turnamen Lynch terbesar sebelumnya adalah finis di tempat keempat dalam acara utama Foxwoods Judi Slot Classic 2010 dengan nilai $ 54.494. Tusuk Bebas di dunia perjudian
Berbagaimodifikasi terhadap bangunan segera dilakukan agar sesuai dengan corak dan gaya bangunan mesjid. Pada masa Mehmed II (1444-1446 dan 1451-1481) dibuat menara di selatan. Sultanahmet Camii adalah sebuah masjid di Istanbul, dan meninggikan kediamannya di atas paling jelas bintang-bintang cakrawala '
Ketikamasalah dunia datang dan menyebabkan keputusasaan, Kitab Suci berkata bahwa kejahatan dan penderitaan adalah akibat dari dosa. Dosa adalah masalahnya, tetapi Tuhan adalah harapan kita, jawaban kita dan Juruselamat kita. Kita adalah penyebab dan korban dari semua ini. Tuhan berkata semua hal yang buruk adalah akibat dari dosa dan bahwa
2 LAMBANG PROFESIONAL INSTANSI. Lambang Kementerian Pemuda dan Olahraga terdiri dari : Tangan Kanan Mengepal merupakan wujud Tekad, Semangat, Kokoh, Teguh, Kemauan kuat pemuda untuk menjaga Negara Kesatuan Repubik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta Bhineka Tunggal Ika.
vtfQfJH. 74% found this document useful 19 votes9K views38 pagesOriginal TitlePembuatan-Hiasan-Busana-C3-Kelas-XICopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?74% found this document useful 19 votes9K views38 pagesPembuatan Hiasan Busana C3 Kelas XIOriginal TitlePembuatan-Hiasan-Busana-C3-Kelas-XI You're Reading a Free Preview Pages 7 to 8 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 12 to 18 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 22 to 35 are not shown in this preview.
0% found this document useful 0 votes49 views9 pagesDescriptionMacam macam tusuk hiasOriginal Titlemacam macam tusukCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes49 views9 pagesMacam Macam TusukOriginal Titlemacam macam tusukJump to Page You are on page 1of 9 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 8 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
- Kunjungan ke Desa Bengkala yang dikenal dengan komunitas tuli-bisunya, adalah sebuah pengalaman yang membuka mata. Kita bisa belajar tentang bagaimana cara mengisi hidup dengan lebih optimistis dan bersemangat, meskipun kita memiliki kekurangan. Kita bisa belajar bahwa kreativitas seseorang tidak bergantung pada kesempurnaan fisik. Inilah yang ditampilkan oleh masyarakat di Bengkala, terutama mereka yang kolok. Kolok dalam bahasa Bali berarti “tuli-bisu”. Dan, Desa Bengkala selama ini dikenal dengan sebutan Desa Kolok. Terhitung dari total orang Bengkala, sekitar 48-nya terlahir kolok. Uniknya, tidak akan kita temukan diskriminasi dari orang normal terhadap orang kolok di sini. Mereka saling menghargai. Saking menghargainya, masyarakat normal belajar bahasa isyarat kolok agar dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik dengan masyarakat kolok. Kini, sekitar 80% masyarakat Bengkala bisa berbahasa isyarat kolok. Baca Juga Cegah Kanker Payudara dengan 5 Hal Berikut Ini Lingkungan yang suportif ini membuat masyarakat kolok Bengkala bersemangat untuk bekerja dan berkarya. Berkat dibangunnya Kawasan Ekonomi Masyarakat KEM Kolok Bengkala gagasan PT Pertamina Persero DPPU Ngurah Rai dan FlipMas Ngayah Bali pada 2015, masyarakat kolok terutama menemukan jalan untuk dapat berkembang dan berdaya. Dalam bidang ekonomi, program pemberdayaan yang dilakukan adalah pelatihan tenun dan batik lukis. Kenapa tenun dan kenapa batik lukis? Kurniawan Mas'ud Tidak hanya tenun, batik tulis juga dikuasai. “Dulu sekali, ternyata baru ketahuan kalau leluhur masyarakat Bengkala itu adalah penenun. Ada peninggalan mesin tenun tua yang kita temukan di desa. Cuma entah kenapa sekarang masyarakat lokal tidak lagi menenun,” cerita Putu Suwardika, Divisi Penelitian dan Pengembangan FLipMas dan Ketua KEM Kolok, yang kami ajak berbincang di KEM. Pelatihan tenun pertama dilakukan pada 2014, sebelum infrastruktur KEM Kolok Bengkala selesai. Kini, area KEM sudah dilengkapi dengan bangunan-bangunan pendukung, yaitu 2 unit rumah kolok, dua unit gazebo kecil, satu unit gazebo utama atau disebut wantilan, dua unit rumah tenun, satu unit dapur, satu unit toilet, serta kandang-kandang hewan ternak. “Tahun 2014, pertama kalinya pelatihan dilakukan. Waktu itu, banyak pelatihan sekaligus dilakukan. Ada pelatihan bikin jajan, kue-kue, jamu, dan tenun. Kelompok tenun ada enam orang, karena mesinnya juga ada enam. Pelatih tenun didatangkan dari desa sebelah yang tidak jauh dari Bengkala, seperti Desa Sinabun atau Jinengdalem,” cerita Kadek Sri Sami 50 tahun, perempuan tidak kolok yang menikah dengan orang kolok pemilik lahan tempat KEM dibangun, bernama I Wayan Ngarda. Baca Juga Kisah Para Pengidap HIV/AIDS di Pantura Melawan Stigma Buruk Mayarakat Kini, para penenun itu memiliki ruang sendiri di KEM supaya dapat menenun dengan tenang. Yaitu, dua unit bangunan sederhana yang berisi mesin-mesin tenun dari PT Pertamina Persero. “Sekarang, sudah ada empat orang yang ikut pelatihan magang dan bisa jadi pelatih tenun nantinya, seperti Budewati dan Komang Handayani, menantu Mbok Sami,” kata Putu Suwardika, Divisi Penelitian dan Pengembangan FLipMas Ngayah Bali. “Dengan adanya pelatihan dan produksi tenun yang berpusat di KEM Kolok Bengkala ini, akhirnya dapat terus menularkan penenun-penenun baru. Sehingga, nantinya masyarakat kolok ataupun tidak kolok di Bengkala bisa memiliki pendapatan dari tenun,” ucap Ajar Darmawan, Spv. HSSE DPPU Ngurah Rai. Pembuatan sehelai kain tenun bisa diselesaikan dalam waktu 2-3 hari jika dilakukan tanpa jeda, atau sekitar 6 hari jika diselingi dengan pekerjaan lain. Harga jual sehelai kain seukuran sarung sekitar Para penenun mendapat upah dari satu helai kain—bukan berdasarkan hari kerja—sekitar Kurniawan Mas'ud Hingga kini, motif-motif pada tenun Bengkala masih dalam proses pengembangan. Ada motif-motif lama, ada juga motif-motif baru, seperti motif kuda laut mencerminkan PT Pertamina Persero, motif kristal, sampai motif kunyit. Sementara, untuk batik Bengkala, semua masih dalam tahap inisiasi. Pihak FlipMas Ngayah Bali membantu dengan intens dalam hal memperkenalkan teknologi pembuatan batik lukis kepada masyarakat Bengkala, baik kolok ataupun tidak kolok. Masyarakat lokal pada dasarnya tidak mengenal tradisi membatik. Membatik adalah salah satu seni rupa yang selama ini kita kenal berasal dari Sumatra dan Jawa. “Kenapa akhirnya kami memperkenalkan batik lukis—bukan batik tulis—kepada masyarakat Bengkala ini, nantinya diharapkan mereka yang tidak punya bakat atau tidak suka menenun, mungkin tertarik untuk membatik,” kata I Wayan Karyasa dari FlipMas Ngayah Bali Divisi Pendidikan. Batik lukis ini dibuat melalui langkah-langkah yang tidak terlalu serumit batik tulis Jawa atau Sumatra. Untuk batik lukis, awalnya, kita membuat sketsa motif pada kain katun prima. Sketsa tersebut kemudian dicanting dengan malam, dan dari sana, kita warnai motif dengan pewarna batik bernama indogosol. Setelah diwarnai, kain direbus untuk menghilangkan lilinnya, seperti ngelorod tetapi versi lebih sederhana. Proses pembuatannya jadi lebih cepat dari batik tulis biasanya. Sehari bisa selesai jika digarap oleh beberapa orang sekaligus. “Sejauh ini, anak-anak kolok masih didampingi oleh tutor dari Universitas Pendidikan Ganesha, mahasiswa dari jurusan saya, Prodi Kimia. Mereka yang ikut membuat batik biasanya mendapat upah hari kerja,” tambah I Wayan Karyasa. Kurniawan Mas'ud Batik lukis ini adalah bagian dari program edukasi untuk masyarakat kolok di Bengkala, yaitu keaksaraan fungsional. Program ini mengajarkan masyarakat kolok belajar calistung, ilmu sains, dan ilmu sosial melalui kegiatan sehari-hari, yang sekaligus melatih life skill supaya mereka bisa belajar mendapatkan mata pencarian. Di luar membatik, keaksaraan fungsional juga mengajarkan memasak, membuat canang atau sesajen mejejahitan, membuat keripik dari hasil bumi Bengkala, dan nantinya akan ada membuat dupa dan menyulam. “Harapannya nanti masyarakat kolok terutama bisa menghidupi diri sendiri, mulai berusaha, dan pulang ke rumah masing-masing membentuk koloni-koloni untuk membuat batik, keripik, canang, atau dupa sendiri di rumah lalu dijual,” ucap I Wayan Karyasa. Baca Juga Jatuh Cinta dan Penjelasan Ilmiah di Belakangnya I Ketut Kanta, seorang tokoh masyarakat Bengkala yang aktif terlibat dalam KEM Kolok Bengkala, mengatakan, “Setelah Pertamina masuk, ada pemberdayaan dalam masyarakat. Saya melihat sendiri karena mendampingi masyarakat kolok di KEM. Yang dulu mereka pendiam, sekarang lebih terbuka. Yang dulu tidak mengenal tenun dan batik, sekarang kenal.” Hasil tenun dan batik lukis karya masyarakat kolok kini bisa dilihat atau dibeli di Kawasan Ekonomi Masyarakat KEM Kolok Bengkala. Penulis Astri Apriyani PROMOTED CONTENT Video Pilihan
Page 20 - E-Modul Merubah dan Menghias Corak P. 20 Perbedaan Teknik Merubah dan Menghias Corak Teknik Merubah Corak Teknik Menghias Corak Warna benang sulam yang digunakan Warna benang sulam yang digunakan berbeda dengan warna pada kain sesuai dengan salah satu warna pada kain kontras Menggunakan tusuk hias sebanyak 1 - 2 Menggunakan berbagai macam tusuk macam hias Macam-Macam Tusuk Hias Dibawah ini merupakan macam-macam tusuk hias yang dapat digunakan dalam membuat Teknik merubah dan menghias corak, diantaranya Tusuk Hias Keterangan Tusuk hias yang dibuat dengan cara silang menyilang dua arah atau serong. Tusuk hias ini sebaiknya dikerjakan pada kain bagi atau kain yang memiliki tenunan Gambar Tusuk Silang Cross Stitch mudah dihitung. Sumber Supriatin & Dkk, 2019 Tusuk bintang atau biasa disebut dengan tusuk bintang delapan atau double cross stitch merupakan tusuk hias yang dipakai sebagai jahitan hiasan. Gambar Tusuk Bintang Double Cross Stitch Sumber Supriatin & Dkk, 2019 13
JawabanB .tusuk silang .Penjelasantusuk silang adalah salah satu jenis sulaman yang memakai jahitan benang yang bersilangan membentuk huruf x dikain tenunan sejajar. teknik jahitan membentuk huruf x disebut setik silang tusuk silang , sehingga kruistik populer dengan sebutan " tusuk silang " .
tusuk bintang delapan adalah modifikasi dari tusuk