Bagi warga NU, sosok Abuya Uci bukan saja pengayom umat tetapi guru sufi yang tidak akan tergantikan. Tentu masih terkenang dalam ingatan kita semua, setiap almarhum mengisi pengajian di tengah-tengah masyarakat, Abuya tidak pernah lupa memberikan pesan yang mendorong jamaah supaya terus memperbaiki hubungannya dengan Allah SWT ( hablu minallah
TANGERANG | Kewajiban menuntut ilmu diperuntukkan bagi setiap muslim. Sebab, ia akan memudahkan segala urusan dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk ilmu hikmah. Demikian disampaikan Mahpudin, salah satu Squad Perguruan Al-Hikmah. Menurutnya, dengan memahami ilmu hikmah, seorang muslim akan menjadi pribadi yang tawadhu.
Habib Nizar mengisahkan awal mula pertemuan dengan Abah Uci atas perintah pamannya Habib Lutfi bin Yahya. "Saya mulai dekat dengan Abah Uci berkah dawuh Habib Luthfi. Pada tahun 2018 saya diminta Habib Luthfi supaya sering-sering main ke Abah Uci, beliau orang baik," tutur Habib Nizar melalui pesan singkat, Selasa (6/4).
Diketahui, pengurus Pondok Pesantren Al-Istiqlaliyah, yakni Abuya Turtusi atau akrab disapa Abuya Uci mengembuskan nafas terakhirnya hari ini, pukul 05.30 WIB. Kapolres Kota Tangerang, Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro mengatakan, terdapat empat titik penyekatan utama, yakni di Perempatan Pasar Kemis, Perempatan Pondok Pesantren Cilongok, perbatasan
"Jadi, yang terhormat Bapak Panglima TNI dan Bapak Kapolri, kita jangan terlalu berpikir sepihak tentang bahaya laten PKI atau komunis," kata Abuya Murtadlo dalam keterangan tertulisnya, Senin. Salah satu upaya yang harus dilakukan, kata dia, adalah menanamkan kembali nilai-nilai Pancasila melalui pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) dan
TANGERANG - Wafatnya pimpinan Pondok Pesantren Al-Istiqlaliyyah, Abuya Uci Turtusi atau yang biasa dikenal dengan Abah Uci Cilongok pada Selasa (6/4/2021), membuat banyak pihak terkejut. Pasalnya, ulama besar di Tangerang itu wafat secara tiba-tiba, bahkan tanpa ada kabar sakit. Salah satu jamaah pengajian Abah Uci, Suhendi mengatakan Abah Uci
OL9XN.
kata kata abuya uci tentang kehidupan